Berdirinya LFC diawali ketika saingan terbesar dan klub tetangga,
Everton, bermula dari sebuah masalah dengan Everton yang membuat LFC
berdiri. Ketika Liga sepakbola digelar untuk pertama kalinya pada tahun
1888, Anfield adalah salah satu Stadion pertama yang menjadi
penyelenggara. Pada Sabtu 8 september 1888, pertandingan Liga pembuka,
Anfield menyambut team tamu Accrington yang bermain tidak dengan ‘the
Reds’ melainkan ‘the Blues’ Everton FC. Warna biru dan putih
kotak-kotak milik Everton menjadi sebuah pertanda bagi mereka di Anfield
ketika memenangkan Liga Inggris pada tahun 1891, tapi ini adalah awal
yang sulit bagi Everton. Sebenarnya Kedua team Everton dan LFC berutang
banyak akan keberadaannya pada para pendeta dan pemuda dari gereja St.
Domingo dan juga kepada John Houlding — Gubernur Liverpool yang membuat
Everton meninggalkan Anfield dan yang membentuk LFC. Klub sepakbola St.
Domingo pada awalnya dibuat sebagai wadah bagi para pendeta dan pemuda
gereja agar bisa diarahkan dan lebih akrab satu sama lain dengan tujuan
keagamaan. dengan pelatihan yang rutin dan bertanding kesana kemari.
dalam setahun bermain dan berlatih di Stanley Park, mereka menamai
klubnya Everton FC, untuk menghargai nama tempat dimana mereka
didirikan. Klub St. Domingo sebenarnya tidak memulai pertemuan antar
pemainnya di gereja, melainkan disebuah motel di Village Street yang
disebut “Ye Anciente Everton Toffee House”. dari sanalah Everton FC
mendapatkan julukan “The Toffees”. dan dengan menamai klubnya Everton,
klub yakin kalau mereka akan dikenal oleh para pendukungnya dari luar
kota yang banyak menanyakan, “Dibagian manakah kota Everton berada?”
pada awalnya Everton bermain dan berlatih diberbagai tempat di Liverpool
tapi seringnya mereka berlatih dilapangan kosong diwilayah Stanley Park
antara Anfield Road dan Walton Breck Road. maka lahirlah salah satu
nama besar di dunia sepakbola – Anfield. Klub berkembang dan mendapat
sokongan dana dan pengarahan dari Presiden Klub John Houlding. Houlding
adalah pemilik pabrik bir dan anggota DPRD setempat yang lalu menjadi
Gubernur kota Liverpool. walaupun beliau akhirnya menjadi orang
terlupakan di kota liverpool, setidaknya sebuah plakat perunggu masih
menempel di Directors’ Lounge di stadion Anfield dan sebuah lukisan foto
cat minyak menggantung di museum klub untuk menghargai cita-cita dan
perannya. Bagi seorang yang berjasa akan perkembangan Everton dan
pendiri dari LFC, sungguh tragis betapa dia dilupakan. tapi ada beberapa
landmark dimana Houlding dikenal sebagai “John of Everton”. sebuah
jalan kecil dinamai Houlding Street yang dipojokannya ada sebuah bar
bernama “Sandon”. Sandon adalah kepunyaan Houlding dan dia memimpin
pertemuan-pertemuan Everton disana, diruangan pavilyun dibagian belakang
bar. tempat tersebut digunakan juga sebagai tempat berganti pakaian
bagi para pemain untuk beberapa tahun. Kedua klub, Everton dan
Liverpool pun untuk pertama kali difoto adalah didepan pavilyun
tersebut. yang menjadi pertanyaan akankah Everton akan menjadi salah
satu anggota pendiri dari Liga sepakbola pada tahun 1888 kalau tanpa
bantuan Houlding? Dia membawa Everton ke Anfield pada tahun 1884,
Sebelumnya mereka menyewa sebuah lapangan kecil di Priory Road,
disebelah utara Stanley Park. tapi mereka terusir karena kebisingan yang
terjadi setiap mereka mengadakan pertandingan. Maka Houlding menemui
temannya sesama pemilik pabrik bir, Mr. Orrell. yang mempunyai tempat di
Anfield Road dan menjalin perjanjian bisnis demi mempunyai sebuah
stadion kandang. Tapi dari keputusan itulah kritik berdatangan
bertubi-tubi pada sang presiden klub dari jajaran pengurus Everton, dan
krisis itu memuncak pada tahun 1892. bukan hanya sewa lapangan saja yang
menjadi pokok permasalahan yang mengganggu jajaran pengurus. Houlding
menetapkan bahwa hanya bir produksinyalah yang berhak dijual selama
pertandingan kandang. dan dia pastinya meraih keuntungan banyak dari
keputusan tersebut. Walau bagaimanapun, tetap John Houlding lah yang
menolong Everton keluar dari masalah keuangan untuk membeli pemain atau
merenovasi lapangan. Penggunaan Sandon Bar sebagai ruang gantipun adalah
keputusan yang lagi-lagi menguntungkan Houlding sendiri karena para
pemain akan meminum produknya disana. Sebuah surat di harian Liverpool
Echo pada Januari 1892 menyatakan bahwa Houlding tidak ingin para
pemainnya keluar dari bar, penulis mengatakan,” itu sangat memalukan
bagi sebuah klub besar seperti Everton, para pemain harus keluar dan
berjalan melewati sekumpulan orang mabuk pada setiap hari pertandingan.”
Konflik berkepanjangan mengenai bagaimana mengelola sebuah klub
sepakbola dan juga bisnisnya memuncak pada musim 1889-90. ketika sewa
lapangan Anfield kembali naik. Everton harus membayar 100 pound pada
tahun 1884, dan pada musim 1889-90 Houlding menetapkan Everton harus
membayar 250 pound. Dan dia pula yang punya solusi bagaimana keluar dari
masalah itu. salah satunya adalah menjadikan Everton sebuah klub
profesional. pada 15 sept 1891 dia memimpin sebuah pertemuan tentang
itu. Harian lokal dilarang meliput pertemuan itu olehnya, karena
menurutnya akan menimbulkan masalah. Houlding menyarankan Everton
membeli Anfield dan tanah disekitarnya yang ternyata juga masih
miliknya. dengan penawaran harga yang tinggi tentu saja para pengurus
menolak tawaran tersebut. Walaupun dengan keuntungan yang didapat dari
perkembangan pesat dunia sepakbola dan klub itu sendiri nantinya,
sebenarnya tanah mahal itu akan menjadi aset sangat besar. Pada bulan
Oktober 1891, situasi yang masih deadlock antara Houlding dan jajaran
pengurus tentang masa depan Everton FC menjurus pada keputusan para
pengurus dan pemain Everton untuk pindah dan mencari lapangan untuk klub mereka.
Kisah perjalanan Club Liverpool FC !! : Berdirinya LFC diawali ketika
saingan terbesar dan klub tetangga, Everton, bermula dari sebuah masalah
dengan Everton yang membuat LFC berdiri. Ketika Liga sepakbola digelar
untuk pertama kalinya pada tahun 1888, Anfield adalah salah satu Stadion
pertama yang menjadi penyelenggara. Pada Sabtu 8 september 1888,
pertandingan Liga pembuka, Anfield menyambut team tamu Accrington yang
bermain tidak dengan ‘the Reds’ melainkan ‘the Blues’ Everton FC. Warna
biru dan putih kotak-kotak milik Everton menjadi sebuah pertanda bagi
mereka di Anfield ketika memenangkan Liga Inggris pada tahun 1891, tapi
ini adalah awal yang sulit bagi Everton. Sebenarnya Kedua team Everton
dan LFC berutang banyak akan keberadaannya pada para pendeta dan pemuda
dari gereja St. Domingo dan juga kepada John Houlding — Gubernur
Liverpool yang membuat Everton meninggalkan Anfield dan yang membentuk
LFC. Klub sepakbola St. Domingo pada awalnya dibuat sebagai wadah bagi
para pendeta dan pemuda gereja agar bisa diarahkan dan lebih akrab satu
sama lain dengan tujuan keagamaan. dengan pelatihan yang rutin dan
bertanding kesana kemari. dalam setahun bermain dan berlatih di Stanley
Park, mereka menamai klubnya Everton FC, untuk menghargai nama tempat
dimana mereka didirikan. Klub St. Domingo sebenarnya tidak memulai
pertemuan antar pemainnya di gereja, melainkan disebuah motel di Village
Street yang disebut “Ye Anciente Everton Toffee House”. dari sanalah
Everton FC mendapatkan julukan “The Toffees”. dan dengan menamai klubnya
Everton, klub yakin kalau mereka akan dikenal oleh para pendukungnya
dari luar kota yang banyak menanyakan, “Dibagian manakah kota Everton
berada?” pada awalnya Everton bermain dan berlatih diberbagai tempat di
Liverpool tapi seringnya mereka berlatih dilapangan kosong diwilayah
Stanley Park antara Anfield Road dan Walton Breck Road. maka lahirlah
salah satu nama besar di dunia sepakbola – Anfield. Klub berkembang dan
mendapat sokongan dana dan pengarahan dari Presiden Klub John Houlding.
Houlding adalah pemilik pabrik bir dan anggota DPRD setempat yang lalu
menjadi Gubernur kota Liverpool. walaupun beliau akhirnya menjadi orang
terlupakan di kota liverpool, setidaknya sebuah plakat perunggu masih
menempel di Directors’ Lounge di stadion Anfield dan sebuah lukisan foto
cat minyak menggantung di museum klub untuk menghargai cita-cita dan
perannya. Bagi seorang yang berjasa akan perkembangan Everton dan
pendiri dari LFC, sungguh tragis betapa dia dilupakan. tapi ada beberapa
landmark dimana Houlding dikenal sebagai “John of Everton”. sebuah
jalan kecil dinamai Houlding Street yang dipojokannya ada sebuah bar
bernama “Sandon”. Sandon adalah kepunyaan Houlding dan dia memimpin
pertemuan-pertemuan disana. Beberapa hari kemudian di rumah Houlding di Anfield Road dimana dia dan
para pengurus Everton yang setia padanya berniat membentuk sebuah klub
baru. dan atas saran dari seorang penggila bola William E. Barclay,
mereka disarankan untuk menggunakan nama: LIVERPOOL. dan akhirnya LFC
terbentuk pada tanggal 15 Maret 1892. Barclay adalah Sekjen pertama
Everton ketika klub itu mengikuti liga musim 1888, dan diapun kembali
menjadi Sekjen pertama kali untuk LFC. sebelum saran dari Barclay itu
sebenarnya ada sebuah kejutan yang dilakukan Houlding untuk membentuk
‘Everton tandingan’. Pada tanggal 26 Januari 1892 Houlding mencoba
meregistrasikan nama ‘Everton Football Club and Athletic Grounds
Company” di London. karena dia berpendapat nama Everton FC belum pernah
diregistrasikan, maka dia berharap bisa mengambil alih dengan cara
tersebut. tapi dengan keputusan Football Council pada pertemuan 4
februari 1892 rencana itu kandas sudah, hasil pertemuan memutuskan bahwa
tidak dibenarkan klub baru mempunyai nama yang sama dengan klub yang
sudah ada di liga. Pada saat yang sama para pengurus Everton, dan
diantara mereka para pendiri dari Gereja St. Domingo, membuat perjanjian
untuk membeli tanah di sebelah utara Stanley Park, tanah tersebut
bernilai 8,090 pound. 4 dari mereka mengeluarkan masing-masing 1000
pound untuk mendapatkan perjanjian tersebut. sementara Houlding, harus
memulai dari bawah dengan sebuah klub barunya untuk bermain di liga.
Karena tidak berhasil mendapatkan nama Everton FC. akhirnya dia menerima
tawaran sekjennya dan menamai klub barunya sama dengan nama kota tempat
tinggalnya daripada hanya memakai nama satu wilayah saja. dan pada
tahun 1894 klub mengadopsi warna kebanggaan kota sebagai warna kaus
team, yaitu merah. dan pada tahun 1901 menggunakan maskot kota Liverbird
sebagai logo di dada para pemain. Sebagian besar staff, pelatih dan
para pemain memilih bergabung di Goodison bersama Everton FC, maka LFC
harus dibangun dari nol. Untungnya tersisa pelatih John McKenna yang
loyal pada houlding dan sekjennya Barclay. sebagian besar anggota tim
dibawa oleh McKenna, seorang yang Irlandia sejati dan dinamis. John
‘Jujur’ McKenna telah melakukan hal paling berjasa dibandingkan orang
lain di sepakbola Inggris. dia adalah Pelatih di Anfield selama 30 tahun
pertama, dan juga mendapatkan kedudukan sebagai Presiden klub untuk 2
musim. dia adalah anggota dari FA Council dari tahun 1905, dan menjadi
Presiden Liga Primer pada tahun 1910, dan menjadi wakil presiden FA pada
tahun 1928. McKenna pun pernah memimpin di beberapa komite sebelum dia
akhirnya meninggal pada tahun 1936. Dia adalah orang yang dihormati
dipersepakbolaan inggris, dengan keunikan dan keterampilannya mengatur
sebuah strategi dalam pertandingan. Houlding mungkin adalah pendiri LFC,
tapi McKenna adalah otak dibalik kesuksesan diawal berdirinya LFC.
Kesuksesan yang meroket didunia persepakbolaan Inggris saat itu
membuktikan bahwa kemampuan John McKenna sebagai Manajer dan Pengendali
team. dengan pinjaman lunak dari Houlding sebesar 500pound yang tak
pernah terbayarkan kembali, McKenna mencoba membangun dengan uang yang
minim dengan merekrut 12 pemain lebih dari Skotlandia. Keputusannya ini
membuat LFC dikenal sebagai “team yang semua pemainnya bernama Macs”
karena hampir semua pemain bermarga ‘Mc’. Tapi walau diantara
orang-orang skotland itu, pada formasi awal penjaga gawang Bill McOwen
sebenarnya adalah orang Inggris asli. pada awal pendiriannya, Liverpool
ditolak bergabung di liga primer dan mereka harus memulai dari liga
terbawah yaitu Lancashire League. Pada awal September 1892 Liverpool FC
bertanding untuk pertama kali di Anfield melawan Rotherham dari Midland
League dalam pertandingan persahabatan. Pada hari yang sama Everton
memainkan pertandingan pertamanya di Goodison, dibagian lain Stanley
Park. persaingan sudah dimulai! team manakah yang mendapatkan dukungan
dari para warga Liverpool? Presiden Liverpool mengumumkan di sebuah
harian,” tidak ada pertandingan yang lebih baik dari LFC yang pantas
disaksikan di kota ini”. itu merupakan pesan untuk Everton. dan
suratkabar tersebut menuliskan,”Councillor J. Houlding membuka
pertandingan dengan menendang bola pertama”. Liverpool menang telak 7-1.
McVean adalah pencetak gol pertama untuk LFC pada babak pertama. Yang
disayangkan hari itu adalah hanya segelintir orang yang hadir
menyaksikan pertandingan tersebut, karena lebih dari 10.000 orang lebih
suka datang ke Goodison. Beberapa hari kemudian LFC menjadi tuan rumah
untuk pertandingan pertama Liga Lancashire. Pada 3 september 1892 LFC
menjamu Higher Walton dan kembali menang telak 8-0. Pertandingan
tertunda beberapa jam karena keterlambatan tim tamu. Dan kembali hanya
beberapa ratus orang yang menjadi saksi kemenangan besar di pertandingan
pertama tersebut. Sang kapten pada saat itu, McVean, memenangkan lempar
koin dan memilih bagian lapangan yang menghadap ke Anfield road pada
babak pertama. Dan itu menjadi tradisi bagi banyak Kapten tim LFC untuk
mengikuti hasil lempar koin pada pertandingan itu.
Gelar Juara Liga Primer Pertama kali Liverpool FC pada tahun 1901
Setelah 8 tahun masuk di kancah Liga Premier, LFC bangkit memuncaki Liga
inggris dengan gelar juara ditangan yang menjadi modal untuk generasi
Anfield selanjutnya. Benih kesuksesan ini sudah di tebarkan sejak 1896
ketika LFC memutuskan merekrut Legenda sepakbola Tom Watson menjadi
Manajer Tim. hasilnya adalah tim ini tidak bisa diremehkan. salah satu
gebrakan pertamanya adalah mengontrak Alex Raisbeck yang sangat
inspirasional 2 tahun kemudian. berkat tangan dingin Watson lah tim
juara LFC dibangun. Dengan Raisbeck sebagai pemimpin di belakang, dan
Bill Perkins yang handal dibawah mistar gawang. didampingi oleh Billy
Dunlop pemain internasional Skotlandia sebagai Full-Back dan pemain
sayap jack Cox yangmenyisir sisi lapangan membantu assist bagi Sam
Raybound si penyerang. tim LFC musim 1900/01 dilansir adalah tim dengan
kemampuan terbaiknya. Semua ini terjadi pada jaman kumis baplang, ketika
para pemain LFC berganti pakaian di Sandon dan berkemas untuk
pertandingan away dengan menggunakan kereta atau kereta berkuda.
Anfield yang pada masa itu hanya mampu menampung 20.000 penonton pada
setiap pertandingan di akhir pekan. dan pada setiap harinya kambing
mengunyah rumputnya dan memberikan pupuk alami dari kotorannya. juga
masa keruntuhan ratu Victoria yang mendominasi koran-koran lokal. Gol
dari Robertson, Satterhwaite dan Raybound membuat LFC mengawali musim
dengan sempurna ketika mengalahkan Blackburn Rovers 3-0 di Anfield pada
pembukaan musim didepan 20.000 pendukungnya. The Reds sedang membabi
buta dengan mengemas kemenangan selanjutnya 2-1 melawan Stoke City, lalu
membungkam West Bromwich Albion telak 5-0 menjadikan 3 kemenangan
berturut-turut bagis skuad Tom Watson. meskipun begitu Aston Villa yang
mempunyai selisih pertandingan lebih banyak memuncaki klasemen saat itu.
Penyerang Sam Raybound bersama Tommy Robertson, masing-masing mengemas 1
gol disetiap pertandingan dalam 3 pertandingan terakhir. dan Raybound
kembali mencetak gol pada Merseyside Derby di Goodison Park. Tendangan
pada menit 46 membungkam mulut para pendukung The Toffees yang sudah
memimpin dibabak pertama. dengan hasil imbang di derby tersebut
kemenangan penuh LFC pun berakhir. pada minggu depannya LFC menjamu
favorit juara musim itu Sunderland. dan mereka mengalami kekalahan
pertama dikandang pula. LFC dibekap dengan 1-2 di Anfield, dan itu
menjadi titik balik dari kemenangan berturut-turut di awal musim. Bagi
pelatih Watson, kalah dari klub asalnya adalah kenyataan pahit yang
harus ditelan, tetapi dialah yang akhirnya akan tertawa untuk terakhir
kalinya nanti di akhir musim. Kemenangan bagi Notts County dan Wolves
menambah kekalahan menjadi berturut-turut bagi LFC. dan sementara
tergeser ke papan tengah di urutan klasemen, tetapi sebuah kemenangan
besar 5-1 kembali mengumpulkan keyakinan para pemain dan supporter di
Anfield. kemenangan 5-1 itu menghancurkan favorit juara lainnya, Aston
Villa.seperti biasa ditengah musim keadaan mulai berbalik memburuk,
dengan tidak konsistennya para pemain semakin menghantui The Reds.
setelah kalah dari Sheffield dan United yang lalu ditutup dengan
kemenangan dari Manchester City 4-3. Andy McGuigan membalikan keadaan
dibabak kedua dan menghadiahkan kemenangan bagi the Reds dengan semua
golnya setelah tertinggal 2-3 dibabak pertama. Seiring pergantian tahun
dengan keyakinan penuh dari para Liverpudlians tetapi kenyataannya gelar
juara semakin jauh dari jangkauan. walaupun pada awal abad itu diawali
dengan kemenangan 3-1 dari Stoke City, tetapi kekalahan menyakitkan dari
Everton dikandang dan minggu berikutnya dari Bolton semakin memudarkan
harapan juara bagi the Reds. Pada pertengahan Februari, LFC terdampar di
posisi 8 klasemen, tertinggal 9 poin dari pimpinan klasemen, Nottingham
Forest. tetapi dengan determinasi tinggi yang akhirnya menjadi ciri
khas team juara ala LFC di masa akan datang, hasil-hasil yang gemilang
datang belakangan untuk berjuang meraih gelar juara. pada 23 Februari,
Watson membawa tim melawat ke klub lamanya, Roker Park. dan bukan
mustahil kembali ke kandang lama dengan sebuah senyuman menjadi hadiah
manis setelah Jack Cox mengemas gol penting 1-0 untuk membuktikan ini
adalah kebangkitan yang tak bisa ditangguhkan lagi. Wolves, Villa dan
Newcastle berhasil dikalahkan oleh the Reds yang perlahan-lahan kembali
bergeser menuju ke posisi dua klasemen dan gol Raybound pada menit 75 di
Anfield pada tanggal 8 April 1901 menjadi pertanda kemenangan penting
dan menggeser penghuni posisi kedua klasemen, Notts County. Membuat
persaingan semakin ketat dengan selisih 5 point dari pemimpin sementara
Sunderland dengan 3 pertandingan sisa ditangan menjadikan kesempatan
untuk mengangkat Piala Juara untuk pertama kali semakin didepan mata
bagi para Merseysider. Kemenangan atas Sheffield United atas perolehan
gol dari goal getter terbaik the Reds Raybound, pada Senin Paskah
mensejajarkan LFC dengan Rokerites pada posisi puncak klasemen
menjadikan persaingan juara semakin memanas saat itu. Dibayang-bayangi
oleh Nottingham Forest di posisi ketiga semakin memanaskan persaingan,
apalagi the Reds harus menghadapi mereka di Anfield. dan kembali the
Reds bernafas lega setelah Cox dan Goldie mengakhiri mimpi Nottingham
Forest untuk menyaingi the Reds dalam persaingan gelar juara dan semakin
mengamankan posisi the Reds di posisi kedua klasemen. Tiga hari
sebelumnya Sunderland sudah mengemas kemenangan 2-0 atas rival
sedaerahnya Newcastle United dan tetap memuncaki klasemen dengan hanya
perbedaan selisih goal. menjadikan persaingan untuk menjadi juara bagi
LFC ada di pertandingan away melawan West Brom 29 April nanti. Dengan
hasil seri dengan Albion dan raihan 1 poin saja cukup bagi the Reds
untuk memenangi kejuaraan. tapi The Baggies tidak akan menyerah begitu
saja atau mungkin akan membalikan keadaan dan the Reds tidak mau
kompromi dengan segala kemungkinan itu. Sejak dari peluit pertama the
Reds berjuang hidup dan mati, akhirnya itu semua membuka jalan menuju
kemenangan setelah berhasil memimpin di babak pertama melalui gol dari
Walker yang menyambut bola rebound tendangan Raybound yang berhasil
ditahan kiper the Baggies. pada babak kedua bomber tuan rumah
memborbardir kiper Bill Perkins dari berbagai sudut tetapi pertahanan
the Reds mati-matian berusaha mempertahankan kemenangan demi gelar juara
pertama mereka. sebuah kemenangan yang sangat layak akhirnya diraih
juga dan sebuah jawaban bagi para kritikus yang mengomentari kans bagi
the Reds diawal musim. Perjuangan Perkins, Goldie dan Robertson menjadi
semakin lengkap ketika Raybound menjadi top skorer dengan 16 gol dan
Raisbeck sang skipper menjadi inspirasi bagi semua pemain the Reds. pada
akhir musim koran Liverpool Echo mencatat,” kemarin adalah persaingan
yang sengit dipuncak klasemen antara LFC dan Sunderland yang harus
berakhir hingga hari terakhir di musim ini. tetapi para pemuda Anfield
pantang menyerah. sejak awal tahun 1901 mereka hanya 2 kali kalah, dan
anak-anak LFC satu-satunya tim yang mencetak gol lebih banyak
dipertandingan tandang dibandingkan di kandang sendiri (23 gol dengan 22
gol) ini adalah hasil yang memuaskan. Pada pertandingan tandang mereka
menang 7 kali dan seri 5 kali, dengan mengemas 19 poin dari 34, lebih
dari setengah perolehan poin mereka. kenyataan menyebutkan kalau
pertahanan LFC menduduki peringkat terbaik di liga. LFC pun mengemas gol
terbanyak 59 dibandingkan dengan Sunderland dengan 57 gol.” Setelah
kemenangan melawan West Brom, juara baru kembali ke Liverpool
menggunakan kereta dan mereka di sambut di Central Station malam harinya
oleh ribuan fans yang mengeluk-elukan mereka. Raisbeck dibopong oleh
para fans sepanjang jalan menuju Anfield yang penuh oleh para fans,
sementara drum dan pipebag trompet band membawakan lagu yang cocok
dengan momen tersebut, “The Conquering Hero”. Sementara para pemain
lainnya dan para manajer dan staff kembali ke Anfield menaiki kereta
kuda dengan bangga dan senyum lebar sambil mengangkat trophy Liga
tinggi-tinggi. Akhirnya, Trophy Liga Primer sudah mengisi lemari kosong
itu untuk pertama kalinya, bukan berarti itu akan menjadi trophy yang
terakhir
Sumber : Comskypanjaitan.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar